Rekonsiliasi Bank
rekonsiliasi
bank merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk merukunkan catatan kas
di perusahaan dengan catatan dalam rekening koran.tujuan nya agar
transaksi-transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat di
bank atau sebalik nya dapat di ketahui dan penyebab-penyebab perbedaan-perbedaan saldo kas
juga dapat diketahui.
Rekonsiliasi bank dilakukan untuk
mengungkapkan setiap kesalahan dan ketidak wajaran yang ada pada catatan
perusahaan di bank. Prosedur rekonsiliasi dilakukan untuk mencari sebab-sebab
ketidakcocokan yang terjadi antara saldo menurut catatan bank dan catatan
perusahaan. Selain itu, rekonsiliasi bank berguna untuk mengecek ketelitian
pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank. Rekonsiliasi juga berguna untuk
mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum
dicatat oleh perusahaan.
Logisnya, catatan perusahaan dan
catatan bank harus menunjukkan saldo yang sama. Dalam kenyataan, dua saldo
tersebut mungkin berbeda. Ketidakcocokan yang terjadi biasanya disebabkan oleh
adanya beda waktu yang terjadi dalam prosedur pencatatan, penerimaan dan
pengeluaran kas.
Berikut ini adalah penyebab perbedaan antara
saldo perusahaan dan saldo bank karena beda waktu mencatat dan salah catat.
- Setoran dalam perjalanan (deposit intransit)
Setoran dalam perjalanan adalah
setoran perusahaan ke bank yang belum dicatat oleh bank karena
kemungkinan-kemungkinan berikut.
- Aturan intern bank bahwa setoran yang dilakukan pada akhir bulan akan dicatat selang satu hari kerja berikutnya
- Aturan intern bank bahwa setoran di atas pukul 12:00 baru dicatat selang satu hari kerja berikutnya
- Setoran melalui Automatic Teller Machine (ATM) dicatat selang satu hari kerja berikutnya
- Setoran dengan prosedur clearing dicatat setelah selesai prosedur tersebut. Jika clearing selesai pada pukul 10:00, sehingga setoran dengan prosedur clearing yang diterima bank setelah pukul 10:00 akan diselesaikan pada hari clearing berikutnya.
Prosedur pemeriksaan untuk menemukan
setoran dalam perjalanan adalah membandingkan semua setoran menurut slip
setoran dengan setoran yang tampak dalam laporan bank. Setoran perusahaan yang
tidak tampak di laporan bank adalah setoran dalam perjalanan.
- Cek yang masih beredar (outstanding check)
Cek yang masih beredar adalah cek
yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi bank belum membayarnya karena
pemegang cek (pihak yang dibayar perusahaan, misalnya supplier) belum
menguangkannya ke bank. Prosedur pemeriksaan untuk menemukan cek yang masih
beredar adalah membandingkan seluruh cek yang telah dikeluarkan (periksa nomor
cek di bonggol cek) dengan cek-cek yang telah diuangkan oleh bank yang tampak
di laporan bank. Cek yang tidak nampak di laporan bank adalah cek yang masih
beredar.
- Biaya bank (service charge)
Biaya bank adalah biaya yang
dibebankan oleh bank kepada perusahaan atas jasa bank melayani giro perusahaan.
Bank langsung mengurangi giro perusahaan, sedangkan perusahaan, sedangkan
perusahaan belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum menerima
laporan bank atau memo debit dari bank. Prosedur pemeriksaan untuk
menemukan biaya bank adalah dengan mengidentifikasi memo debit untuk
biaya bank di laporan bank (kode memo debit untuk biaya bank pada
umumnya DM dengan nomor tertentu).
- Cek kosong (non-sufficient fund check)
Cek kosong adalah cek yang tidak
cukup dananya. Pada waktu perusahaan menerima cek dari pelanggan, perusahaan
sudah mengakuinya sebagai penerimaan kas dan disetornya ke bank sebagai
penambah saldo rekening giro perusahaan. Di hari berikutnya, ternyata ada
pemberitahuan dari bank bahwa cek yang disetorkan tidak cukup dananya. Jika
bank belum terlanjur menganggap cek kosong ini sebagai setoran, maka dilaporan
bank tidak terdapat setoran tersebut dan juga tidak terjadi pengurangan
setoran. Namun jika bank telah telanjur menganggapnya sebagai setoran, maka di
laporan bank akan tercantum setoran dan juga pengurangan. Keterangan untuk
pengurangan adalah cek kosong (non-sufficient fund check). Prosedur
untuk menemukan cek kosong adalah mengidentifikasi memo debit untuk cek
kosong di laporan bank (kode DM dengan nomor tertentu).
Di Amerika Serikat, bank menerima
setoran berupa cek meskipun cek tersebut berasal dari bank lain. Apabila cek
tersebut tidak cukup dananya pada waktu clearing, barulah bank tersebut
membatalkan setoran tersebut. Dengan demikian, setiap menyetor cek pelanggan di
bank, perusahaan langsung menerima bukti setor (deposit slip) dan oleh
karena itu menjadi bukti untuk pencatatan bertambahnya rekening kas di bank. Di
Indonesia, bank tidak menerima setoran berupa cek yang berasal dari bank lain,
kecuali kalau sudah selesai clearing. Dengan praktik seperti ini, maka
perusahaan di Indonesia tidak menganggap cek dari pelanggannya sebagai
pelunasan sebelum cek itu dinyatakn tertagih oleh bank setelah selesai clearing.
Berdasar uraian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak satu pun
cek kosong telanjur dicatat oleh perusahaan sebagai kas.
- Pelunasan dari pelanggan (debitor) via transfer giro
Dalam praktik bisnis modern, para
debitor atau pelanggan perusahaan membayar utangnya melalui rekening giro
perusahaan di bank. Perusahaan baru mengetahui bertambahnya saldo kas dari
transfer ini setelah menerima laporan bank atau memo kredit dari bank. Prosedur
untuk menemukan transfer dari pihak lain adalah mengidentifikasi memo kredit
untuk transfer tersebut di laporan bank (kode CM dengan nomor tertentu).
- Jasa giro bank
Jasa giro bank adalah balas jasa
bank yang diberikan kepada perusahaan karena bank dapat memanfaatkan simpanan
giro perusahaan. Dalam hal ini, bank langsung menambah giro perusahaan,
sedangkan perusahaan belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum
menerima laporan bank atau memo kreditdari bank. Prosedur pemeriksaan untuk
menemukan jasa giro bank adalah mengidentifikasi memo kredit untuk jasa giro di
laporan bank (kode CM dengan nomor tertentu).
- Salah catat
Apabila setelah mempertimbangkan
semua pos di atas, ketidakcocokan antara saldo perusahaan dan saldo bank masih
ditemukan, maka dilakukan prosedur pemeriksaan yang lain untuk menentukan
kemungkinan salah catat di buku perusahaan dan atau di buku bank. Apabila salah
catat telah diidentifikasi, tetapi saldonya belum cocok, maka ada indikasi
bahwa kas digelapkan.
Bentuk Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam
2 macam cara yang berbeda:
- Rekonsiliasi saldo akhir. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
- Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar. Berikut adalah contoh:
Penyusunan laporan rekonsiliasi
saldo akhir disusun berdasarkan data yang diperoleh dari catatan PT XYZ pada
tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut:
Data di atas jika disusun dalam
laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang
benar adalah sebagai berikut:
Dalam laporan rekonsiliasi ini dapat
diperoleh hasil yang menunjukkan berapa saldo yang benar menurut kas maupun
saldo yang benar menurut bank. Bentuk ini sering digunakan karena lebih berguna
untuk tujuan intern perusahaan.
- Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.
Pada rekonsiliasi ini hanya
diketahui sebab-sebab perbedaan saldo kas dan saldo bank. Rekonsiliasi bentuk
ini sering digunakan oleh akuntan dalam melakukan pemeriksaan kas.
Perlu diperhatikan bahwa
rekonsiliasi bank tidak membetulkan rekening kas dan rekening-rekening lainnya.
Ia hanya merupakan kertas kerja atau laporan yang dibuat oleh pemeriksa intern
atas hasil prosedur rekonsiliasi. Oleh karena itu, saldo rekening-rekening
setelah rekonsiliasi bank tersebut masih tetap menunjukkan saldo-saldo semula.
Untuk membetulkan saldo-saldo buku perusahaan, kita harus menyusun jurnal
penyesuaian dan mempostingnya ke rekening-rekening terkait.
- Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir. Rekonsiliasi ini biasanya dilakukan oleh akuntan pemeriksa (auditor) sebagai alat pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas. Dalam bentuk ini, selain saldo awal dan saldo akhir akan dapat diketahui perbedaan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara bank dengan catatan kas. Susunan kolom-kolomnya adalah saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir. Dalam mengerjakan rekonsiliasi bentuk ini diperlukan pengetahuan mengenai prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank, karena prosedur yang digunakan akan mempengaruhi jumlah-jumlah yang akan direkonsiliasikan. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
- Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
Sebagai contoh adalah data yang
diambil dari PT ABC:
Setelah menyusun rekonsiliasi
laporan bank, perlu dibuat jurnal untuk membetulkan catatan kas. Dari
rekonsiliasi di atas yang dibuat koreksinya hanya elemen-elemen yang
mempengaruhi saldo kas tanggal 31 Januari 2006. Jurnal koreksi yang dibuat pada
tanggal 31 Januari 2006 adalah sebagai berikut:
- Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir (8 kolom)
Prinsipnya sama dengan rekonsiliasi
saldo akhir untuk menunjukkan saldo yang benar, hanya saja disusun rekonsiliasi
untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas tersendiri. Karena yang
direkonsiliasikan ada 4 jumlah yaitu saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan
saldo akhir maka rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing untuk bank dan
kas. Berikut adalah contoh dari rekonsiliasi 8 kolom dengan menggunakan PT.
ABC:
Rekonsiliasi 8 kolom di atas dapat
juga dibuat laporannya dengan bentuk yang berbeda seperti yang nampak berikut.
Bentuk ini adalah untuk mencari
saldo yang benar, sehingga merupakan rekonsiliasi 8 kolom. Perbedaannya adalah
dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom diatas, dan 4 kolom dibawah. Karena
bentuknya yang seperti ini, walaupun prinsipnya adalah sama dengan rekonsiliasi
8 kolom, nampaknya seperti rekonsiliasi 4 kolom.
Jika dibandingkan dengan
rekonsiliasi saldo akhir maka rekonsiliasi 4 kolom adalah perluasan dari
rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas, sedang rekonsiliasi 8 kolom merupakan
perluasan dari rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo
yang benar. Oleh karena itu prosedur dalam membuat rekonsiliasi daldo akhir
juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo
akhir, hanya saja lebih komplek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar