bahagia adalah kata arti dari hidup sehat. mau tau penjelasan, silahkan baca artikel hidup sehat.. thxx
Rabu, 30 Mei 2012
hidup sehat: Bentuk Rekonsiliasi Bank
hidup sehat: Bentuk Rekonsiliasi Bank: R ekonsiliasi B ank rekonsiliasi bank merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk merukunkan catatan kas di perusahaan dengan...
Selasa, 29 Mei 2012
hidup sehat: Bentuk Rekonsiliasi Bank
hidup sehat: Bentuk Rekonsiliasi Bank: R ekonsiliasi B ank rekonsiliasi bank merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk merukunkan catatan kas di perusahaan dengan...
Bentuk Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi Bank
rekonsiliasi
bank merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk merukunkan catatan kas
di perusahaan dengan catatan dalam rekening koran.tujuan nya agar
transaksi-transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat di
bank atau sebalik nya dapat di ketahui dan penyebab-penyebab perbedaan-perbedaan saldo kas
juga dapat diketahui.
Rekonsiliasi bank dilakukan untuk
mengungkapkan setiap kesalahan dan ketidak wajaran yang ada pada catatan
perusahaan di bank. Prosedur rekonsiliasi dilakukan untuk mencari sebab-sebab
ketidakcocokan yang terjadi antara saldo menurut catatan bank dan catatan
perusahaan. Selain itu, rekonsiliasi bank berguna untuk mengecek ketelitian
pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank. Rekonsiliasi juga berguna untuk
mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum
dicatat oleh perusahaan.
Logisnya, catatan perusahaan dan
catatan bank harus menunjukkan saldo yang sama. Dalam kenyataan, dua saldo
tersebut mungkin berbeda. Ketidakcocokan yang terjadi biasanya disebabkan oleh
adanya beda waktu yang terjadi dalam prosedur pencatatan, penerimaan dan
pengeluaran kas.
Berikut ini adalah penyebab perbedaan antara
saldo perusahaan dan saldo bank karena beda waktu mencatat dan salah catat.
- Setoran dalam perjalanan (deposit intransit)
Setoran dalam perjalanan adalah
setoran perusahaan ke bank yang belum dicatat oleh bank karena
kemungkinan-kemungkinan berikut.
- Aturan intern bank bahwa setoran yang dilakukan pada akhir bulan akan dicatat selang satu hari kerja berikutnya
- Aturan intern bank bahwa setoran di atas pukul 12:00 baru dicatat selang satu hari kerja berikutnya
- Setoran melalui Automatic Teller Machine (ATM) dicatat selang satu hari kerja berikutnya
- Setoran dengan prosedur clearing dicatat setelah selesai prosedur tersebut. Jika clearing selesai pada pukul 10:00, sehingga setoran dengan prosedur clearing yang diterima bank setelah pukul 10:00 akan diselesaikan pada hari clearing berikutnya.
Prosedur pemeriksaan untuk menemukan
setoran dalam perjalanan adalah membandingkan semua setoran menurut slip
setoran dengan setoran yang tampak dalam laporan bank. Setoran perusahaan yang
tidak tampak di laporan bank adalah setoran dalam perjalanan.
- Cek yang masih beredar (outstanding check)
Cek yang masih beredar adalah cek
yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi bank belum membayarnya karena
pemegang cek (pihak yang dibayar perusahaan, misalnya supplier) belum
menguangkannya ke bank. Prosedur pemeriksaan untuk menemukan cek yang masih
beredar adalah membandingkan seluruh cek yang telah dikeluarkan (periksa nomor
cek di bonggol cek) dengan cek-cek yang telah diuangkan oleh bank yang tampak
di laporan bank. Cek yang tidak nampak di laporan bank adalah cek yang masih
beredar.
- Biaya bank (service charge)
Biaya bank adalah biaya yang
dibebankan oleh bank kepada perusahaan atas jasa bank melayani giro perusahaan.
Bank langsung mengurangi giro perusahaan, sedangkan perusahaan, sedangkan
perusahaan belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum menerima
laporan bank atau memo debit dari bank. Prosedur pemeriksaan untuk
menemukan biaya bank adalah dengan mengidentifikasi memo debit untuk
biaya bank di laporan bank (kode memo debit untuk biaya bank pada
umumnya DM dengan nomor tertentu).
- Cek kosong (non-sufficient fund check)
Cek kosong adalah cek yang tidak
cukup dananya. Pada waktu perusahaan menerima cek dari pelanggan, perusahaan
sudah mengakuinya sebagai penerimaan kas dan disetornya ke bank sebagai
penambah saldo rekening giro perusahaan. Di hari berikutnya, ternyata ada
pemberitahuan dari bank bahwa cek yang disetorkan tidak cukup dananya. Jika
bank belum terlanjur menganggap cek kosong ini sebagai setoran, maka dilaporan
bank tidak terdapat setoran tersebut dan juga tidak terjadi pengurangan
setoran. Namun jika bank telah telanjur menganggapnya sebagai setoran, maka di
laporan bank akan tercantum setoran dan juga pengurangan. Keterangan untuk
pengurangan adalah cek kosong (non-sufficient fund check). Prosedur
untuk menemukan cek kosong adalah mengidentifikasi memo debit untuk cek
kosong di laporan bank (kode DM dengan nomor tertentu).
Di Amerika Serikat, bank menerima
setoran berupa cek meskipun cek tersebut berasal dari bank lain. Apabila cek
tersebut tidak cukup dananya pada waktu clearing, barulah bank tersebut
membatalkan setoran tersebut. Dengan demikian, setiap menyetor cek pelanggan di
bank, perusahaan langsung menerima bukti setor (deposit slip) dan oleh
karena itu menjadi bukti untuk pencatatan bertambahnya rekening kas di bank. Di
Indonesia, bank tidak menerima setoran berupa cek yang berasal dari bank lain,
kecuali kalau sudah selesai clearing. Dengan praktik seperti ini, maka
perusahaan di Indonesia tidak menganggap cek dari pelanggannya sebagai
pelunasan sebelum cek itu dinyatakn tertagih oleh bank setelah selesai clearing.
Berdasar uraian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak satu pun
cek kosong telanjur dicatat oleh perusahaan sebagai kas.
- Pelunasan dari pelanggan (debitor) via transfer giro
Dalam praktik bisnis modern, para
debitor atau pelanggan perusahaan membayar utangnya melalui rekening giro
perusahaan di bank. Perusahaan baru mengetahui bertambahnya saldo kas dari
transfer ini setelah menerima laporan bank atau memo kredit dari bank. Prosedur
untuk menemukan transfer dari pihak lain adalah mengidentifikasi memo kredit
untuk transfer tersebut di laporan bank (kode CM dengan nomor tertentu).
- Jasa giro bank
Jasa giro bank adalah balas jasa
bank yang diberikan kepada perusahaan karena bank dapat memanfaatkan simpanan
giro perusahaan. Dalam hal ini, bank langsung menambah giro perusahaan,
sedangkan perusahaan belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum
menerima laporan bank atau memo kreditdari bank. Prosedur pemeriksaan untuk
menemukan jasa giro bank adalah mengidentifikasi memo kredit untuk jasa giro di
laporan bank (kode CM dengan nomor tertentu).
- Salah catat
Apabila setelah mempertimbangkan
semua pos di atas, ketidakcocokan antara saldo perusahaan dan saldo bank masih
ditemukan, maka dilakukan prosedur pemeriksaan yang lain untuk menentukan
kemungkinan salah catat di buku perusahaan dan atau di buku bank. Apabila salah
catat telah diidentifikasi, tetapi saldonya belum cocok, maka ada indikasi
bahwa kas digelapkan.
Bentuk Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam
2 macam cara yang berbeda:
- Rekonsiliasi saldo akhir. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
- Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar. Berikut adalah contoh:
Penyusunan laporan rekonsiliasi
saldo akhir disusun berdasarkan data yang diperoleh dari catatan PT XYZ pada
tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut:
Data di atas jika disusun dalam
laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang
benar adalah sebagai berikut:
Dalam laporan rekonsiliasi ini dapat
diperoleh hasil yang menunjukkan berapa saldo yang benar menurut kas maupun
saldo yang benar menurut bank. Bentuk ini sering digunakan karena lebih berguna
untuk tujuan intern perusahaan.
- Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.
Pada rekonsiliasi ini hanya
diketahui sebab-sebab perbedaan saldo kas dan saldo bank. Rekonsiliasi bentuk
ini sering digunakan oleh akuntan dalam melakukan pemeriksaan kas.
Perlu diperhatikan bahwa
rekonsiliasi bank tidak membetulkan rekening kas dan rekening-rekening lainnya.
Ia hanya merupakan kertas kerja atau laporan yang dibuat oleh pemeriksa intern
atas hasil prosedur rekonsiliasi. Oleh karena itu, saldo rekening-rekening
setelah rekonsiliasi bank tersebut masih tetap menunjukkan saldo-saldo semula.
Untuk membetulkan saldo-saldo buku perusahaan, kita harus menyusun jurnal
penyesuaian dan mempostingnya ke rekening-rekening terkait.
- Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir. Rekonsiliasi ini biasanya dilakukan oleh akuntan pemeriksa (auditor) sebagai alat pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas. Dalam bentuk ini, selain saldo awal dan saldo akhir akan dapat diketahui perbedaan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara bank dengan catatan kas. Susunan kolom-kolomnya adalah saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir. Dalam mengerjakan rekonsiliasi bentuk ini diperlukan pengetahuan mengenai prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank, karena prosedur yang digunakan akan mempengaruhi jumlah-jumlah yang akan direkonsiliasikan. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
- Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
Sebagai contoh adalah data yang
diambil dari PT ABC:
Setelah menyusun rekonsiliasi
laporan bank, perlu dibuat jurnal untuk membetulkan catatan kas. Dari
rekonsiliasi di atas yang dibuat koreksinya hanya elemen-elemen yang
mempengaruhi saldo kas tanggal 31 Januari 2006. Jurnal koreksi yang dibuat pada
tanggal 31 Januari 2006 adalah sebagai berikut:
- Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir (8 kolom)
Prinsipnya sama dengan rekonsiliasi
saldo akhir untuk menunjukkan saldo yang benar, hanya saja disusun rekonsiliasi
untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas tersendiri. Karena yang
direkonsiliasikan ada 4 jumlah yaitu saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan
saldo akhir maka rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing untuk bank dan
kas. Berikut adalah contoh dari rekonsiliasi 8 kolom dengan menggunakan PT.
ABC:
Rekonsiliasi 8 kolom di atas dapat
juga dibuat laporannya dengan bentuk yang berbeda seperti yang nampak berikut.
Bentuk ini adalah untuk mencari
saldo yang benar, sehingga merupakan rekonsiliasi 8 kolom. Perbedaannya adalah
dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom diatas, dan 4 kolom dibawah. Karena
bentuknya yang seperti ini, walaupun prinsipnya adalah sama dengan rekonsiliasi
8 kolom, nampaknya seperti rekonsiliasi 4 kolom.
Jika dibandingkan dengan
rekonsiliasi saldo akhir maka rekonsiliasi 4 kolom adalah perluasan dari
rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas, sedang rekonsiliasi 8 kolom merupakan
perluasan dari rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo
yang benar. Oleh karena itu prosedur dalam membuat rekonsiliasi daldo akhir
juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo
akhir, hanya saja lebih komplek.
Selasa, 22 Mei 2012
Jumat, 18 Mei 2012
Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen dan Sumber Daya Manusia itu sendiri. Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan assets perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipa sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manuisa dan Kemampuan Teknologi.Hal ini penting untuk diketahui, karena akan bias membedakan dengan pengertian yang sama dengan pengertian manajemen sumber daya manusia, yaitu administrasi kepegawaian atau juga manajemen kepegawaian.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Menurut Henry Simamora
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya
.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
Rabu, 16 Mei 2012
neoliberalisme
NEOLIBERALISME
"Neo-liberalisme"
adalah seperangkat kebijakan ekonomi yang meluas sejak sekitar 25 tahun
terakhir ini. Walaupun kata tersebut jarang didengar di Amerika Serikat, Anda
dapat melihat efek neoliberalisme secara jelas di sini dengan yang kaya semakin
kaya dan yang miskin semakin miskin. "Liberalisme" dapat mengacu pada
ide-ide politik, ekonomi, atau bahkan relijius. Di AS, liberalisme politik
merupakan strategi untuk menghindari konflik sosial. Ia dipresentasikan kepada
rakyat miskin dan pekerja sebagai sesuatu yang progresif dibandingkan
konservatif atau sayap Kanan. Liberalisme ekonomi berbeda.
Liberalisme
ekonomi berlangsung di Amerika Serikat sepanjang 1800an dan awal 1900an.
Kemudian Depresi Besar tahun 1930an membuat seorang pakar ekonomi bernama John
Maynard Keynes merumuskan sebuah teori yang menyangkal liberalisme sebagai
kebijakan terbaik bagi kaum kapitalis. Ia berkata, pada intinya, bahwa
kesempatan kerja penuh (full employment) dibutuhkan agar kapitalisme
tumbuh dan itu hanya dapat dicapai bila pemerintah dan bank sentral melakukan
intervensi untuk meningkatkan kesempatan kerja. Ide-ide ini banyak mempengaruhi
program New Deal Presiden Roosevelt -- yang sempat memperbaiki
kehidupan banyak orang. Keyakinan bahwa pemerintah harus menomorsatukan kepentingan
umum diterima secara meluas.
Tapi
krisis kapitalis selama 25 tahun terakhir, dengan penyusutan tingkat profitnya,
menginspirasikan para elit korporasi untuk menghidupkan kembali liberalisme.
Inilah yang menjadikannya "neo" atau baru. Kini, dengan globalisasi
ekonomi kapitalis yang pesat, kita menyaksikan neo-liberalisme dalam skala
global.
Definisi
yang berkesan tentang proses ini datang dari Subcomandante Marcos di Encuentro
Intercontinental por la Humanidad y contra el Neo-liberalismo (Pertemuan
Antar-Benua untuk Kemanusiaan dan Melawan Neo-liberalisme) pada Agustus 1996 di
Chiapas ketika ia mengatakan: "apa yang ditawarkan kaum Kanan adalah
mengubah dunia menjadi sebuah mal besar di mana mereka dapat membeli kaum
Indian di sini, perempuan di sana..." dan ia dapat juga menambahkan,
anak-anak, imigran, pekerja atau bahkan seluruh negeri seperti Meksiko."
Pokok-pokok
pemikiran neo-liberalisme mengandung:
1.
KEKUASAAN PASAR. Membebaskan usaha "bebas" atau usaha swasta dari
ikatan apa pun yang diterapkan oleh pemerintah (negara) tak peduli seberapa
besar kerusakan sosial yang diakibatkannya. Keterbukaan yang lebih besar bagi
perdagangan internasional dan investasi, seperti NAFTA. Menurunkan upah dengan
cara melucuti buruh dari serikat buruhnya dan menghapuskan hak-hak buruh yang
telah dimenangkan dalam perjuangan bertahun-tahun di masa lalu. Tidak ada lagi
kontrol harga. Secara keseluruhan, kebebasan total bagi pergerakan kapital,
barang dan jasa. Untuk meyakinkan kita bahwa semua ini baik untuk kita, mereka
mengatakan bahwa "pasar yang tak diregulasi adalah cara terbaik
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya akan menguntungkan semua
orang." Itu seperti ekonomi "sisi persediaan" (supply-side)dan
"tetesan ke bawah" (trickle-down) yang dijalankan Reagan --
tapi kekayaannya sedemikian rupa tidak banyak menetes.
2.
MEMANGKAS PEMBELANJAAN PUBLIK UNTUK LAYANAN SOSIAL seperti pendidikan dan
layanan kesehatan. MENGURANGI JARINGAN-PENGAMANAN BAGI KAUM MISKIN, dan bahkan
biaya perawatan jalanan, jembatan, persediaan air -- lagi-lagi atas nama
mengurangi peran pemerintah. Tentunya, mereka tidak menentang subsidi dan
keuntungan pajak bagi bisnis besar.
3.
DEREGULASI. Mengurangi regulasi pemerintah terhadap segala hal yang dapat
menekan profit, termasuk perlindungan lingkungan hidup dan keamanan tempat
kerja.
4.
PRIVATISASI. Menjual perusahaan-perusahaan, barang-barang, dan jasa milik
negara kepada investor swasta. Ini termasuk bank, industri kunci,
perkereta-apian, jalan tol, listrik, sekolah, rumah sakit dan bahkan air
bersih. Walau biasanya dilakukan atas nama efisiensi yang lebih besar, yang
sering dibutuhkan, privatisasi terutama berdampak pada pengonsentrasian
kekayaan kepada pihak yang jumlahnya semakin sedikit dan menjadikan khalayak
umum harus membayar lebih untuk kebutuhannya.
5.
MENGHAPUS KONSEP "BARANG PUBLIK" atau "KOMUNITAS" dan
menggantikannya dengan "tanggung-jawab individu." Menekan rakyat yang
termiskin dalam masyarakat untuk mencari solusi sendiri terhadap minimnya
layanan kesehatan, pendidikan dan keamanan sosial mereka -- kemudian
menyalahkan mereka, bila gagal, karena "malas."
Langganan:
Postingan (Atom)